hallo guys, aku abis turun dari Gunung Sindoro. Sudah agak lama, mungkin dua minggu lalu. Lets me tell u about my story. disclaimer: cerita ini lebih ke curhat daripada informatif. if isn't your sense, just leave it. Hari Senin malam aku diajak temenku ikut pendakian ke gn Sindoro via Ndroro Arum. ya, tentu saja aku sangat senang, pol polan. kendalanya adalah hari pendakian sama dengan jadwal konser yang sudah aku beli tiketnya. Menangis, aku pen keduanya. tapi karena aku sadar bahwa aku bukan Naruto yang bisa jurus seribu bayangan. akhirnya, aku relakan salah satunya. hari selasa aku mencoba menghubungi contac person yang tertera di pamflet pendakian bersama. ya, aku meninggalkan tiket konserku :") dengan semangat YOLO dan kapan lagi? aku memutuskan untuk ikut pendakian bersama. banyak yang tanya, "mi, kok boleh naik gunung? gimana izinnya?" let me tell u, guys percakapan antara aku dan Bapak, karena kalau ibuk sudah pasti boleh. Aku : Bapak hari sabtu-minggu, kula
WARISAN apa yang bisa kuwariskan? aku bertanya pada anak-anaku: apa warisan paling berharga? mereka bilang sertifikat tanah. aku tak punya. aku tinggalkan mereka sedikit ilmu yang kutahu. mereka bilang: aku tak bisa hidup tanpamu. aku pun tahu, maka kuberi kau ilmu, bertahanhiduplah tanpaku mutlak kiranya fakta bahwa aku tak selamanya bersamamu sedikit yang kuwariskan padamu, ilmu itu semoga menjagamu di dunia dan akhirat melindungimu dari kemalangan mengantarkanmu pada kebahagiaan memberimu apa-apa yang tak bisa kuberikan malang juga nasibku karena kekurangan ilmu maka, maafkan aku. satu-satunya yang bisa kuusahakan adalah menyekolahkanmu. semoga menjadi bekal dan warisan paling berharga Magelang, 21 Januari 2023 0.08 WIB